Kumpulan catatan kecil 'Yang Lupa dan yang Terlupakan'
Kau datang, dengan segala kegenapanmu.
Kau datang, bahkan seakan dejavu
Kau datang, dengan segala pelajaran dan kebijaksanaan.
Namun kau juga akan sejenak lupa, katamu dulu.
Sama seperti kita semua yang dibuat lupa saat menyeberangi tabir itu.
Tolong ingatkan aku, pintamu.
Aku memilihmu karena kita pernah sama-sama berjanji pada satu sama lain, lanjutmu lagi.
Saat kita berdua masih sama-sama ingat.
Saat kita berdua masih sama-sama di sisi lain dari koin ini.
Banyak yang ingin kuucapkan, tapi sepertinya kaulah yang sudah tahu.
Entah bagaimana aku harus mencintaimu.
Kau lebih seperti guru sekaligus sahabat.
Biarlah alam yang mengajarkanku untuk mencintaimu lagi dari nol.
Seolah kita tak pernah bertemu sebelumnya,
seolah kita tak pernah bercakap-cakap bagai dua manusia dewasa,
karena dalam bahasa jiwa semua “seolah” yang kusebut barusan tiada guna.
Waktu, usia, dan perbedaan jasad kita,
Hadiah yang harus direngkuh dan diterima.
(dari dee dengan beberapa penyesuaian)
...
pagi subuh gerimis membasuh,
menyepuh tanah yang membasah...
gerimis di pagiku,gerimiskan hatiku,
menabur benih cemas...
bahkan dulu gerimis selalu menentramkanku,
kemana rasa itu pergi?
kenapa harus berganti?
dan bodohnya,,,kenapa aku mempertanyakan smua ini?
jalani,jalani,jalani...!!!
31 Agustus 2009 jam 04:02
lama tak meradang...
berpacu...
diatas aspal yg beku...
ternyata butuh waktu beradaptasi denganmu...
reflekku pun mulai kaku...
meliuk dan melesat tak lgi seperti cheetah...
ada takut membayangiku...
berbungkus sekotak kecil rindu...
...alhamdulillah ada kesempatan tuk pulang sebentar...
menitipkan lelah yg harus kukemas lagi usai shubuh nanti...
30 Agustus 2010 jam 5:16 melalui seluler
ehmmm...tiba2 kangen leuwinutug..
sirkuit sentul..
jalanan sentul city..
kharisma butut yg setia menemani membelah angin dan hujan..
gramedia cibinong tempat aku berlari dan sembunyi,
dari rutinitas yg membelenggu..
menafkahi batin dan imaji liarku..
rujak per4an citeureup..
sate kiloan..
pesantren kecil di pinggiran kampung..
dan santri2 bercadar yang meluapkan kerinduan pada keluarganya dari ujung telepon di balik pintu yang bersekat2..
ehm..serasa jiwa ini tak lengkap...
hati ini lembab..
mata ini sembab..
ya Allah...
biarkan aku mengadu padaMu.
dalam sabar yg Kau titipkan padaku.
dalam tiap butiran harap yg menetes..
dan dalam niat yg tulus.
lembutkan hatiku ya Latif..
Kau datang, dengan segala kegenapanmu.
Kau datang, bahkan seakan dejavu
Kau datang, dengan segala pelajaran dan kebijaksanaan.
Namun kau juga akan sejenak lupa, katamu dulu.
Sama seperti kita semua yang dibuat lupa saat menyeberangi tabir itu.
Tolong ingatkan aku, pintamu.
Aku memilihmu karena kita pernah sama-sama berjanji pada satu sama lain, lanjutmu lagi.
Saat kita berdua masih sama-sama ingat.
Saat kita berdua masih sama-sama di sisi lain dari koin ini.
Banyak yang ingin kuucapkan, tapi sepertinya kaulah yang sudah tahu.
Entah bagaimana aku harus mencintaimu.
Kau lebih seperti guru sekaligus sahabat.
Biarlah alam yang mengajarkanku untuk mencintaimu lagi dari nol.
Seolah kita tak pernah bertemu sebelumnya,
seolah kita tak pernah bercakap-cakap bagai dua manusia dewasa,
karena dalam bahasa jiwa semua “seolah” yang kusebut barusan tiada guna.
Waktu, usia, dan perbedaan jasad kita,
Hadiah yang harus direngkuh dan diterima.
(dari dee dengan beberapa penyesuaian)
...
pagi subuh gerimis membasuh,
menyepuh tanah yang membasah...
gerimis di pagiku,gerimiskan hatiku,
menabur benih cemas...
bahkan dulu gerimis selalu menentramkanku,
kemana rasa itu pergi?
kenapa harus berganti?
dan bodohnya,,,kenapa aku mempertanyakan smua ini?
jalani,jalani,jalani...!!!
31 Agustus 2009 jam 04:02
lama tak meradang...
berpacu...
diatas aspal yg beku...
ternyata butuh waktu beradaptasi denganmu...
reflekku pun mulai kaku...
meliuk dan melesat tak lgi seperti cheetah...
ada takut membayangiku...
berbungkus sekotak kecil rindu...
...alhamdulillah ada kesempatan tuk pulang sebentar...
menitipkan lelah yg harus kukemas lagi usai shubuh nanti...
30 Agustus 2010 jam 5:16 melalui seluler
ehmmm...tiba2 kangen leuwinutug..
sirkuit sentul..
jalanan sentul city..
kharisma butut yg setia menemani membelah angin dan hujan..
gramedia cibinong tempat aku berlari dan sembunyi,
dari rutinitas yg membelenggu..
menafkahi batin dan imaji liarku..
rujak per4an citeureup..
sate kiloan..
pesantren kecil di pinggiran kampung..
dan santri2 bercadar yang meluapkan kerinduan pada keluarganya dari ujung telepon di balik pintu yang bersekat2..
ehm..serasa jiwa ini tak lengkap...
hati ini lembab..
mata ini sembab..
ya Allah...
biarkan aku mengadu padaMu.
dalam sabar yg Kau titipkan padaku.
dalam tiap butiran harap yg menetes..
dan dalam niat yg tulus.
lembutkan hatiku ya Latif..
meski kau berlalu....aku masih mengenali jejakmu
Dan waktu....
aku akan menikmati tiap detikmu...
dan mungkin memang salah satu takdirmu....
adalah...............
menyeleksi orang2 yang tepat buatku...
dan aku..... menghargai keberadaanmu
Dan waktu....
tunggulah......
hingga kukatakan padanya....
maukah menyusuri jalan sunnah bersamaku?
aku akan menikmati tiap detikmu...
dan mungkin memang salah satu takdirmu....
adalah...............
menyeleksi orang2 yang tepat buatku...
dan aku..... menghargai keberadaanmu
Dan waktu....
tunggulah......
hingga kukatakan padanya....
maukah menyusuri jalan sunnah bersamaku?
......ehm,tiba2 lidah jadi kelu,
Demi Allah yang menguasai waktu...
jadikan setiap detikku menjadi manfaat dalam Ridho-Mu
oleh Yoko Jadid pada 19 April 2010 jam 13:28Demi Allah yang menguasai waktu...
jadikan setiap detikku menjadi manfaat dalam Ridho-Mu
Berteman hujan
apakah yang kau rasa ketika bermandi hujan?
menerobos derasnya dalam laju yang terbatas.
dan tetesnya serasa menampar-nampar muka.
ada perih...ada gigil...ada haru...
ada rindu...
rindu pada kehangatan sebuah tempat bernama rumah.
rindu kepada pasangan jiwa yang menentramkan
namun berteman hujan semalam,
membuatku mengenal berbagai nuansa rasa.
memperkaya batin.
ya Allah aku bersyukur padaMu dalam segala cuaca.
sesungguhnya Engkaulah maha mengetahui
segala apa yg nmpak dan apa yang tak nampak di hati ini.
aku berlindung padaMu dari kebodohan,
kemalasan
dan kesesatan.
dan hujan...
aku tetap menyukaimu...
meski kadang kau tak bersahabat terhadapku,
meski kau meninggalkan demam dan pening di pojok kepala.
aku tetap suka...
menerobos derasnya dalam laju yang terbatas.
dan tetesnya serasa menampar-nampar muka.
ada perih...ada gigil...ada haru...
ada rindu...
rindu pada kehangatan sebuah tempat bernama rumah.
rindu kepada pasangan jiwa yang menentramkan
namun berteman hujan semalam,
membuatku mengenal berbagai nuansa rasa.
memperkaya batin.
ya Allah aku bersyukur padaMu dalam segala cuaca.
sesungguhnya Engkaulah maha mengetahui
segala apa yg nmpak dan apa yang tak nampak di hati ini.
aku berlindung padaMu dari kebodohan,
kemalasan
dan kesesatan.
dan hujan...
aku tetap menyukaimu...
meski kadang kau tak bersahabat terhadapku,
meski kau meninggalkan demam dan pening di pojok kepala.
aku tetap suka...
oleh Yoko Jadid pada 20 November 2009 jam 4:31
.....................................................................................
Kadang tanpa terasa, kita seringkali bersikukuh untuk mengubah seseorang, memermaknya agar sempurna di mata kita, memaksanya agar muat dan tepat dalam ruang hidup kita, memangkas atau menambalnya agar bisa pas dengan kebutuhan kita, tanpa peduli bahwa apa yang kita perbuat sesungguhnya adalah siksaan bagi yang bersangkutan. Dalam penjara logika dan mental kita masing-masing, kita berpikir bahwa mengubah seseorang adalah solusi yang realistis dan humanis. Atas nama cinta dan apapun, kita bahkan merasa bahwa kita sedang berbuat kebaikan.
Namun ada satu hal yang sering terlupa, yang mampu menggerakan perubahan sejati adalah niat yang kuat dari dalam diri dan hidayah Allah tentunya.
Kita pun acap kali terlena dalam ekspetasi serta upaya untuk mengubah orang lain, dan malah lupa dengan pembenahan yang paling penting dan realistis yakni, sekali lagi, diri kita sendiri.
(dee idea blog,dgn beberapa penyesuaian)
20.11.2011
Kurasa hatiku lembab saat ini
Mataku redup seperti mendung yang menggantung
namun tanpa pelangi seusainya
Sesekali gerimis bahkan hujan melebat
Aku mudah sekali menangis akhir-akhir ini
bahkan untuk hal-hal kecil sekalipun
Begitu rapuhnya kah jiwaku?
Atau ini anugrah yang harusnya ku syukuri,
karena Tuhan telah menghidupkan hatiku dengan kepekaan rasa yang lebih?
Walau harus hancur disaat yang sama
Sepotong cinta yang berkeping telah terhambur
menjadi butiran udara yang kau hirup
Semoga kau pun tahu keberadaanku
adalah menjadi nafas buatmu
Yang menemani tiap gelak tawa dan tetes air mata
tanpa peduli ku harus terluka...........
karena aku terurai menjadi banyak cinta
Haruskah selalu di beri judul...?
........................................Suatu saat kita akan sampai pada satu titik dimana kita tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah dan menyerahkan semua pada ke Maha Kuasaan ALLAH...............................
Pertengahan November 2011.
membaca perasaan itu...seperti semesta bergerak,
membaca perasaan itu...seperti misteri gemintang dan lambaian awan,
membaca perasaan itu...seperti freud dengan segala analisanya begitu samar dan pendar
kecuali bagi mereka para aulia yang terberkati,
yg membaca tanpa mereka sadari...(breathing mode on)...
ya pemilik...jadikan aku kekasihMu....
kebahagiaan...................
kebahagiaan adalah ketika kita merasa cukup dengan apa yang ada, puas dan tenang setelah berusaha dengan maksimal.
kebahagiaan adalah ketika kita senantiasa diberi kemudahan dalam menuntut ilmu dan mengamalkannya.
kebahagiaan adalah ketika kita menyaksikan anak-anak kita mendirikan shalat dengan khusyu, kemudian berdoa dengan penuh kesungguhan, harap dan cemas.
kebahagiaan adalah ketika kita mudah melaksanakan berbagai ketaatan dan menjauhi segala kemaksiatan.
kebahagiaan adalah ketika kita mampu memberi nafkah isteri dan anak-anak dari jalan yang halal dan berkah.
kebahagiaan adalah ketika kita merasa tenang, tentram, saling berbagi dan menerima dengan pasangan hidup kita.
kebahagiaan adalah ketika kita bersatu dalam ukhuwah islamiyah yang ikhlas tanpa kamuflase atau kepentingan sesaat.
kebahagiaan adalah ketika kita berjumpa denganNya di sana dalam keadaan ridha dan diridai oleh-Nya ‘Azza wa Jalla…
Dan kebahagiaan itu adalah milik ALLAH, yang hanya akan di berikan kepada hamba-hambaNya yang taat.
.....................................................................................
Kadang tanpa terasa, kita seringkali bersikukuh untuk mengubah seseorang, memermaknya agar sempurna di mata kita, memaksanya agar muat dan tepat dalam ruang hidup kita, memangkas atau menambalnya agar bisa pas dengan kebutuhan kita, tanpa peduli bahwa apa yang kita perbuat sesungguhnya adalah siksaan bagi yang bersangkutan. Dalam penjara logika dan mental kita masing-masing, kita berpikir bahwa mengubah seseorang adalah solusi yang realistis dan humanis. Atas nama cinta dan apapun, kita bahkan merasa bahwa kita sedang berbuat kebaikan.
Namun ada satu hal yang sering terlupa, yang mampu menggerakan perubahan sejati adalah niat yang kuat dari dalam diri dan hidayah Allah tentunya.
Kita pun acap kali terlena dalam ekspetasi serta upaya untuk mengubah orang lain, dan malah lupa dengan pembenahan yang paling penting dan realistis yakni, sekali lagi, diri kita sendiri.
(dee idea blog,dgn beberapa penyesuaian)
20.11.2011
Kurasa hatiku lembab saat ini
Mataku redup seperti mendung yang menggantung
namun tanpa pelangi seusainya
Sesekali gerimis bahkan hujan melebat
Aku mudah sekali menangis akhir-akhir ini
bahkan untuk hal-hal kecil sekalipun
Begitu rapuhnya kah jiwaku?
Atau ini anugrah yang harusnya ku syukuri,
karena Tuhan telah menghidupkan hatiku dengan kepekaan rasa yang lebih?
Walau harus hancur disaat yang sama
Sepotong cinta yang berkeping telah terhambur
menjadi butiran udara yang kau hirup
Semoga kau pun tahu keberadaanku
adalah menjadi nafas buatmu
Yang menemani tiap gelak tawa dan tetes air mata
tanpa peduli ku harus terluka...........
karena aku terurai menjadi banyak cinta
Haruskah selalu di beri judul...?
........................................Suatu saat kita akan sampai pada satu titik dimana kita tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah dan menyerahkan semua pada ke Maha Kuasaan ALLAH...............................
Pertengahan November 2011.
membaca perasaan itu...seperti semesta bergerak,
membaca perasaan itu...seperti misteri gemintang dan lambaian awan,
membaca perasaan itu...seperti freud dengan segala analisanya begitu samar dan pendar
kecuali bagi mereka para aulia yang terberkati,
yg membaca tanpa mereka sadari...(breathing mode on)...
ya pemilik...jadikan aku kekasihMu....
kebahagiaan...................
kebahagiaan adalah ketika kita merasa cukup dengan apa yang ada, puas dan tenang setelah berusaha dengan maksimal.
kebahagiaan adalah ketika kita senantiasa diberi kemudahan dalam menuntut ilmu dan mengamalkannya.
kebahagiaan adalah ketika kita menyaksikan anak-anak kita mendirikan shalat dengan khusyu, kemudian berdoa dengan penuh kesungguhan, harap dan cemas.
kebahagiaan adalah ketika kita mudah melaksanakan berbagai ketaatan dan menjauhi segala kemaksiatan.
kebahagiaan adalah ketika kita mampu memberi nafkah isteri dan anak-anak dari jalan yang halal dan berkah.
kebahagiaan adalah ketika kita merasa tenang, tentram, saling berbagi dan menerima dengan pasangan hidup kita.
kebahagiaan adalah ketika kita bersatu dalam ukhuwah islamiyah yang ikhlas tanpa kamuflase atau kepentingan sesaat.
kebahagiaan adalah ketika kita berjumpa denganNya di sana dalam keadaan ridha dan diridai oleh-Nya ‘Azza wa Jalla…
Dan kebahagiaan itu adalah milik ALLAH, yang hanya akan di berikan kepada hamba-hambaNya yang taat.